Minggu, 21 Mei 2017

Cara Membuat Kerajinan Perak

Tags

Tahun 70 an silam hampir semua penduduk desa Celuk dan Singapadu di Gianyar membuat kerajinan perak buatan tangan. Kini hanya sebagian generasi yang meneruskan tradisi ukiran perak. Salah satunya Komang Ogeh. Mengukir perak dipelajari dari orang tuanya proses dimulai dengan menimbang bahan baku sesuai kerajinan yang akan dibuat. Komang mendapat biji peraknya dari Denpasar. Harga perak yang kini tinggi menjadi salah satu penghambat produksi perajin.


Pertama-tama biji perak dilebur lalu dicetak. Kali ini Komang akan membuat gelang, tebal tipisnya pelat ditentukan sesuai dengan keinginan dan pola ukir yang akan dibuat. Untuk perhiasan bermotif sederhana pola dibuat langsung di plat perak. Untuk ukiran yang rumit pola dibuat diatas kertas dahulu.

Kedua, proses ukir pun dimulai, papan berlapis getah pohon galo menjadi alasnya, tujuannya agar pelat tertempel dan proses ukir tak merusak perak. Pengukiran tradisional dilakukan 2 tahap, pertama mengukir bagian bawah dengan pengukir berujung tumpul. Kemudian giliran bagian atas yang diukir untuk menonjolkan motif.

Komang mengulangi proses ukir hingga detail motif terlihat jelas. Ia juga menambahkan lapisan perak untuk menguatkan struktur gelang. Terakhir proses finshing, gelang direndam dalam cairan asam sulfat kemudian diampelas. Untuk memunculkan warna perak gelang dicuci dengan buah lerak, buah ini dapat memunculkan busa yang berfungsi sebagai pengganti sabun.

Panjangnya proses ukiran perak tradisional membuat peminat ukiran ini berasal dari kalangan tertentu. Seperti Putu Mulyati yang memesan perhiasan mahkota untuk keperluan adat. Menurutnya jenis kerajinan ini hanya dapat dikerjakan secara manual.

Komang dibantu kerabatnya dari kalangan muda untuk mengerjakan pesanan. Bagi mereka mengukir menjadi wadah berkreasi dan meneruskan tradisi. Pengukir perak seperti Komang umumnya tidak mematok harga khusus, biaya tergantung pada motif yang dibuat dan lama pengerjaan. 

Untuk kerajinan yang memakan waktu 2 hari harga awalnya adalah Rp. 300.000,- Komang hanya membuat kerajinan pesanan ditengah gempuran kerajinan perak cetak. Ia berharap ada apresiasi terhadap ukiran perak tradisional.

Kini banyak warga Celuk memajang hasil kreasinya di rumah masing-masing, mereka dan perajin seperti Komang sama-sama menanti peminat perak yang menghargai karyanya

sumber: http://banyakmanfaat.com/memanfaatkan/proses-pembuatan-kerajinan-perak-buatan-tangan.html


EmoticonEmoticon